![]() |
Stasiun Radio Malabar |
![]() |
Dijkstra di laboratorium radionya |
Pelaksanaan pembangunannya dilakukan oleh Klaas Dijkstra dari
Technische Hogeschool Delft, pemancar berkekuatan 2,5 Megawatt bekerja
pada frekuensi 49.2kHz.
Pemancar ini menggunakan teknologi arc (poulsen type) transmitter, yaitu busur listrik untuk membangkitkan arus searah listrik menjadi frekuensi radio alternating current. Cara ini mampu menghasilkan gelombang pembawa yang terkendali, dan inilah teknologi radio pertama yang bisa digunakan untuk mengirimkan suara (modulasi amplitudo).
![]() |
Unit pemancar stasiun radio Malabar |
![]() |
berg-antenna |
![]() |
Radio Dorf (kampung radio) |
Di kawasan ini
dahulunya juga terdapat Kampung radio (radio dorf) yang dihuni oleh
awak stasiun radio dengan fasilitas yang cukup lengkap seperti
lapangan tenis, kolam renang, pertokoan dan bioskop.
Adapun para pejabat yang menempati rumah dinas saat itu diantaranya Mr.Han Moo Key, Mr.Nelan, Mr.Vallaken, Mr.Bickman, Mr.Hodskey, Ir. Ong Keh Kong dan tiga orang putra bangsa yaitu Djukanda, Sudjono dan Sopandi.

Stasiun radio Malabar merupakan bagian dari Gouvernements Post, Telegraaf en Telefoondienst in Nederlandsch Indie, yang membuka jalur komunikasi antara 2 negeri berjarak 12.000 kilometer ini. Disinilah titik awal masuknya komunikasi radio di Indonesia.
![]() |
NIVIRA organisasi amatir radio zaman Hindia Belanda |
Walaupun stasiun radio Malabar bukanlah stasiun radio amatir,
tetapi harus diakui bahwa Dr. Ir. de Groot yang memperkenalkan kegiatan Radio
Amatir di Hindia Belanda. De Groot yang pada saat itu menjadi Kepala Dinas PTT
di Bandung, pada tahun 1925 sudah melakukan komunikasi radio amatir dengan Prof.
Dr. Ir. Komans di Netherland (Negeri Belanda) menggunakan gelombang pendek. Diketahui
pula bahwa de Groot sudah menyenangi radio dan menjadi Amatir Radio sejak
berusia 15 tahun.
Karena de Groot lah, banyak pegawai Dinas PTT kemudian menjadi Amatir Radio. Diantaranya Ir. Ong Keh Kong, PK1OG, salah seorang pejabat di Stasiun Radio Malabar.
Pada tahun 1930 berdirilah NIVIRA (Netherlandsch Indische Vereniging Radio Amateur), yang menjadi Organisasi Amatir Radio pertama di tanah air kita. Bahkan pada saat itu NIVIRA sudah terdaftar di IARU (International Amateur Radio Union).
No comments:
Post a Comment