LES MITCHELL, SANG PENGGAGAS JOTA


Les Mitchell lahir pada 9 Desember 1923 di Hammersmith, merupakan putera dari seorang pegawai negeri sipil. Pekerjaan ayahnya yang sering dipindahkan ke seluruh negeri, membuat Mitchell begitu mencintai laut dan iapun bergabung di gerakan Kepanduan pada Saka Bahari. Akhirnya iapun memilih bergabung dengan Angkatan Laut Kerajaan Inggris selama Perang Dunia II,  sebagai operator radio Angkatan Laut yang ditempatkan di Amerika Serikat dan Australia. Dalam tugasnya di kedua pos tersebut Mitchell mengajukan diri sebagai pemimpin gerakan kepanduan.

(Di Indonesia gerakan kepanduan dinamakan Pramuka). Aktivitas Kepanduan Mitchell bersifat sukarela; setelah perang dia bergabung dengan dinas sipil dan bekerja selama bertahun-tahun di fasilitas penelitian sains pemerintah di Winfrith di Dorset dan Datchet di Berkshire, mengelola pengaturan transportasi.

Sekembalinya ke Inggris pada akhir Perang Dunia II, Mitchell menggunakan keterampilan radionya  untuk mengambil lisensi amatir radio dan memperoleh callsign G3BHK. Kemudian ia mendapati bahwa ternyata terdapat kesamaan antara Kepramukaan dan Amatir Radio, dalam hal persahabatan yang melampaui batas-batas kelas, kepercayaan, warna kulit dan politik. 

Pada tahun 1957, diselenggarakan Jambore Pramuka tingkat Dunia di Sutton Park, Inggris, dihadiri 35.000 anggota Pramuka dari 62 negara. Sebagai perwakilan Pramuka lokal, di arena jamboree tersebut Mitchell mendirikan stan Stasiun Radio Amatir dengan tanda panggilan GB3SP. Para pramuka dan pembina peserta jamboree diizinkan berkunjung dan mengamati kegiatan komunikasi amatir radio, sedangkan sebagai operator yang diizinkan hanyalah mereka yang sudah menjadi amatir radio. Namun Les Mitchell sangat terkejut, karena banyak diantara anggota pramuka peserta jamboree dari luar negeri ternyata juga amatir radio. Dalam sebuah artikel bulletin jambore diberitakan pertemuan ngopi bareng diantara mereka yang diadakan di stan makanan ringan.
Suasana haru mewarnai saat akhir Jambore, mereka sedih karena harus berpisah. Seseorang berkata “kita akan tetap saling berhubungan melalui udara”. Disinilah kemudian berkembang menjadi gagasan untuk saling melakukan komunikasi radio pada hari tertentu, dan Les diminta untuk membuat pengaturan yang diperlukan.

Kemudian Les mendapat ide visioner: mengapa tidak menjalankan acara di  akhir pekan dengan meminta para amatir radio di seluruh dunia untuk menempatkan stasiunnya dan mengundang Pramuka setempat untuk bergabung dengan mereka. 
Maka lahirlah JOTA singkatan dari "Jamboree On The Air", dimana Mitchell sendirilah yang memilih nama tersebut. Untuk menguji gagasan itu, pada Oktober 1957 di akhir pekan Les bersama kelompok Pramuka setempat mendirikan stasiun radio amatir di Reading, Berkshire. Dengan menggunakan pemancar AM berdaya 40 watt mereka berhasil melakukan kontak ke seluruh dunia. 
Selanjutnya setelah mendapatkan izin yang diperlukan dari otoritas lisensi radio, Mitchell bersama Asosiasi Kepramukaan  menyusun seperangkat aturan JOTA yang sesederhana mungkin, dan masih digunakan sampai sekarang. 

Kegiatan JOTA dengan cepat mendapatkan dukungan dari Biro Kepanduan Dunia di Ottawa, Canada . Penyelenggaraan JOTA mulai dilaksanakan secara resmi pada Mei 1958, dan selanjutnya disepakati diselenggarakan rutin setiap tahun di minggu ketiga bulan Oktober. JOTA telah menjadi kalender kegiatan pramuka secara internasional. Seiring pertumbuhan JOTA dari tahun ke tahun, Mitchell merasa bersyukur dengan meningkatnya jumlah operator yang memenuhi syarat dalam Gerakan Kepanduan. Atas jasa-jasanya pada tahun 1978, Mitchell dianugerahi Penghargaan Perunggu Serigala ke-132, yang diberikan oleh Organisasi Kepramukaan Dunia.

Mitchell terus berpartisipasi dalam kegiatan JOTA, hingga akhir hayatnya. Pada tanggal 18 Oktober 2014, Mitchell meninggal dunia dua minggu sebelum penyelenggaraan JOTA - JOTI 2014. Para peserta JOTA -JOTI 2014 memberikan penghormatan terakhirnya dengan mengheningkan cipta tepat pukul 12.00 UTC selama 1 menit. Tingkat partisipasi JOTA dan JOTI 2014 mencapai 1.332.265 Pramuka dari 157 negara.  Mitchell dimakamkan di Rawdon dekat Leeds pada 20 Oktober. 


JOTA - komitmen Amatir Radio bagi gerakan Kepramukaan di seluruh dunia.

No comments:

Post a Comment