SANG PENEMU ANTENA YAGI

HIDETSUGU YAGI

Antena Yagi (nama lengkapnya Yagi-Uda), merupakan  antena pengarah dengan sistem parasitic array yang  berpenguatan tinggi. Desain konstruksinya yang sederhana membuat antena ini sangat populer digunakan pada komunikasi radio di band 
HF, VHF, dan UHF


Prof. Hidetsugu Yagi
Hidetsugu Yagi, lahir pada 28 Januari 1886 di Prefektur Osaka. Tahun 1909 Ia lulus dari Teknik Elektronika Universitas Kekaisaran Tokyo. Yagi sangat tertarik dengan teknologi nirkabel (radio), dan pada 1913 ia melanjutkan pendidikannya di Institut Teknologi Dresden, Jerman, dimana ia terlibat dalam penelitian  bersama Prof. Heinrich Barkhausen tentang busur listrik yang dapat membangkitkan gelombang radio secara kontinyu. 

Ilmu radio yang ia peroleh di luar negeri, kemudian akan menjadi tema penelitian seumur hidupnya. Pada 1919, Yagi menjadi profesor di Fakultas Ilmu Teknik Universitas Kekaisaran Tohoku, dan meraih gelar Doktor Teknik pada 1921. Yagi banyak menuliskan makalah tentang radio khususnya yang berkaitan dengan gelombang panjang dan gelombang pendek.


Shintaro Uda

Kemudian dengan dibantu asistennya Shintaro Uda, Yagi mulai meneliti distribusi arus dan tegangan pada antena Dipole. Dari situ ia menemukan jika pada sebuah antena dipole diberikan elemen parasit, berupa elemen yang sedikit lebih panjang dibelakang (disebut pemantul/reflector) dan elemen yang sedikit lebih pendek didepannya (disebut pengarah/director), maka unsur-unsur parasit akan menyerap dan mereradiasikan arus dan tegangan antena dipole tersebut yang digerakkan dalam fase berbeda. 
Hal ini mampu mengubah pola radiasi antena dipole dan meningkatkan konsentrasi radiasinya ke satu arah. Sehingga didapat peningkatan gain antena yang lebih tinggi dibandingkan dengan sebuah dipole sederhana.

Yagi dan antenanya

Yagi pertama kali mempublikasikan penemuannya dalam bahasa Inggris pada sebuah jurnal tahun 1928. Yagi selalu mengakui kontribusi besar asistennya Shintaro Uda dalam desain antenanya, dan selalu menyebutkan bahwa nama antena sebenarnya adalah antena "Yagi-Uda”.

Kisah menarik
Karena sifat pengarah dan desainnya yang sederhana, antena Yagi mulai digunakan oleh pihak Inggris dalam Perang Dunia II untuk perangkat radar udara. Awalnya insinyur radar Jepang terlambat menyadari teknologi antena tersebut, hingga otoritas militer Jepang mulai menyadarinya saat pertempuran di Singapura. Ketika itu mereka menangkap dan mendapatkan catatan seorang teknisi radar Inggris, yang menyebut "antena yagi". Petugas intelijen Jepang bahkan tidak menyadari bahwa Yagi adalah nama Jepang, sampai saat diinterogasi teknisi Ingris itu menyebutkan bahwa nama Yagi tersebut berasal dari nama penemunya, seorang profesor Jepang.

Susunan antena Yagi
Sifat pengarahan dengan Faktor penguatan yang tinggi serta desain konstruksi yang sederhana, membuat antena Yagi semakin populer digunakan untuk komunikasi radio di band HF, VHF, dan UHF.  Pada tahun 1940an mulai booming stasiun televisi mengudara, dan hingga saat ini penggunaan terbesar antena Yagi adalah sebagai antena penerima televisi.

Tahun 1942, Yagi diangkat menjadi Dekan Fakultas Ilmu Industri Universitas Tokyo, dan pada 1944 ia menjadi Rektor di Institut Teknologi Universitas Tokyo. Kemudian tahun 1946 Yagi diangkat menjadi Rektor Universitas
Pola radiasi antena Yagi

Imperial Osaka . Ia dianugrahi dengan Medali Penghargaan Blue Ribbon Award pada tahun 1951 dan Medali Order of Culture pada tahun 1956.

Hidetsugu Yagi telah meninggal dunia pada 19 Januari 1976, namun ia masih menerima Penghargaan tinggi secara anumerta berupa Grand Cordon dari Order of the Rising Sun. 

Antena Yagi telah dipatenkan pada tahun 1926, dan pada tanggal 18 April 1985, Kantor Paten Jepang menetapkannya sebagai salah satu dari "10 Penemuan Terbesar Jepang".



-

No comments:

Post a Comment