TERCIPTANYA HYMNE & MARS ORARI

Jimmy Hartayo, sang pencipta
Hymne dan Mars ORARI
Suatu kejutan ditampilkan dalam RAKERDA II ORARI DIY tanggal 19 Mei  1985. Menjelang dimulainya sidang pleno, tiba-tiba pembawa acara mengumumkan akan ditampilkannya acara khusus. Pergelaran perkenalan rancangan Hymne dan Mars ORARI. Dalam waktu sekejap sekitar tiga puluh anggota penyanyi pria dan wanita berjajar memenuhi panggung Gedung Veteran "PURNA YUDHA“. Berseragam jas batik biru dengan dasar warna putih, terdiri dari anggota ORARI dari tiga Lokal di DIY dan dibantu beberapa simpatisan.

Derit bunyi geseran kaki kursi para hadirin untuk menepatkan arah pandangan menggema hampir bersamaan dan sekejab kemudian ruangan senyap, tegang menantikan dimulainya pergelaran perkenalan dimulai. Debaran jantung hadirin mengiringi segudang  pertanyaan dalam sanubari masing masing, bagamana kira-kira kedengarannya Hymne dan Mars ORARI yang bakal dinyanyikan. Agungkah Hymnenya ?... Gagahkah Mars-nya ?... Dapatkah seanggun pataka-pataka ORARI yang berwarna keemasan itu ?

Suasana semakin mencekam ketika pencipta Hymne dan Mars, Jimmy Hartayo, YD2UIJ dengan kacamatanya yang khas berseragam jas batik pula, memimpin pemberian hormat pada hadirin, dilanjutkan gerakan tangannya memberikan aba-aba seperti layaknya seorang pemimpin pergelaran lagu. Hymne mulai mengalun anggun menelusuri relung-relung hati pendengar yang terpana, para pengurus ORARI DIY maupun lokal-lokal yang terkenal kritis menyaksikan dan mendengarkan pergelaran tersebut bagaikan terkesima. Tanpa menunggu reaksi  hadirin, segera pergelaran dilanjutkan mengalunkan Mars yang membahana gegap gempita.

Hymne dan Mars ORARI pertama kali diperdengarkan
Pendengar bagaikan ikut terhanyut kegagahan irama Mars yang sedang dipagelarkan, tanpa terasa mereka duduk lebih tegak. Gegap gempita tepuk tangan menyambut berakhirnya Hymne dan Mars.
Kakanwil Deparpostei VIII DIY, Samsoedin SH, YC2UHT, meminta diulang sekali lagi tanpa musik pengiring. Permintaan dipenuhi dan sambutan tepuk tangan yang tak kalah hebatnya mengakhiri pergelaran perdana ini.

Ketika berhasil ditemui di rumahnya sebulan kemudian, pria kelahiran Bogor pada tanggal 14 Oktober 1950 ini, yang juga mantan penyiar radio Universitas Trisakti di pertengahan dasawarsa enam puluhan, sedang membimbing seorang murid kecilnya berlatih piano. Selain memberikan latihan musik secara pribadi di rumahnya, Jimmy juga dosen/asisten pengajar pada lnstitut Seni Indonesia (ISI), Fakultas Kesenian  Jurusan Musik, dan juga mengajar di Yayasan Musik Indonesia.
Gagasannya untuk menciptakan Hymne dan Mars ORARI dimulai ketika membaca  berita dalam majalah "CQ NUSANTARA"  terbitan ORARI Pusat, dimana rekan-rekan dari area 7 membahas mengenai Mars ORARI. Tercetuslah gagasannya untuk menciptakan Mars dan Hymne ORARI, hal ini memperoleh dukungan  dari yang empunya majalah almarhum Wonohadi Kumoro - YB2CH dan John Kairupan - YB2NG yang datang kemudian. Rancangan Hymne ORARI selesai dikerjakan pada tanggal 21 Pebruari 1985, dan diperkenalkan secara tidak resmi pada suatu pertemuan arisan  teman-teman ORARI dikediamannya. Sedangkan rancangan Mars dapat diselesaikannya pada tanggal 28 April 1985. Caranya merancang lagu tak berbeda dengan para pencipta lagu Iainnya, menyusun syairnya terlebih dahulu. Kata-katanya disunting dari kalimat-kalimat Kode Etik Amatir Radio, dengan disisipkan beberapa semboyan yang populer di kalangan Amatir Radio.
Hymne dan Mars ORARI mulai ditampilkan pada acara resmi peringatan HUT ORARI di Pandaan, Jawa Timur, tanggal 26 - 28 Juli 1985.

Penyerahan naskah Hymne dan Mars ORARI oleh
Jimmy Hartayo kepada Ketua ORARI DIY
Ketua Umum ORARI melalui Instruksinya nomor INS- 04/OP/KU/88 tertanggal 5 November 1988, dengan menimbang bahwa Hymne dan Mars ORARI pada hakekatnya megandung syair, cita-cita luhur dan penggugah semangat serta memiliki makna pembinaan dan menggalang persatuan dan kesatuan anggota, maka Hymne dan Mars ORARI wajib dikumandangkan. Dan pada Munas V ORARI di Jakarta tanggal 12 Mei 1991 telah ditetapkan secara resmi sebagai Hymne dan Mars ORARI.

Jimmy Hartayo, YD2UIJ, memang bukan anggota senior dari ORARI DIY Lokal Yogyakarta, bahkan saat itu belum genap setahun menerima IAR tingkat siaganya. Tetapi semangat pengabdiannya perlu dijadikan teladan bagi para Amatir Radio lainnya, bahkan yang senior sekalipun. Tanggapannya yang cepat ketika merasa keahliannya dibutuhkan patut dihargai. Nalurinya sebagai  ahli musik yang amat tajam segera merasakan suatu kebutuhan bagi organisasinya yang telah berkembang menjadi sedemikian besar. Hymne dan Mars yang sanggup untuk menggalang persatuan anggota serta memupuk rasa kebanggaan terhadap organisasinya.
Jimmy Hartayo telah meninggal dunia pada 21 April 2009 di Bogor, dengan callsign terakhir YB2UIJ. Kini hasil karya beliau telah dapat diterima secara resmi sebagai Hymne dan Mars ORARI.


Disadur dari tulisan aslinya Handoko Prasodjo YC2RK (SK)

No comments:

Post a Comment